Minggu, 21 Februari 2010
Sukamade
Beberapa objek wisata yang sering di kunjungi antara lain ; Rajegwesi ; Rajegwesi merupakan pintu gerbang masuk kawasan Taman Nasional Meru Betiri di Bagian Timur (Kabupaten Banyuwangi). Pantai Rajegwesi merupakan objek wisata pertama yang dapat dijumpai. Pantai yang berombak relatif kecil jika dibandingkan dengan pantai selatan lainnya ini, dipergunakan masyarakat sekitar kawasan untuk tempat pelabuhan kapal-kapal nelayan penangkap ikan dan sekaligus sebagai tempat pelelangan ikan. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dipantai ini seperti memancing, berenang, berperahu, menyaksikan nelayan tradisional mancari ikan dan menjualnya pada tengkulak di Tempat Pelelangan ikan. Fasilitas yang ada di pantai rajegwesi adalah Pos tiket masuk kawasan dan Informasiton centre. Teluk Damai dan Teluk Hijau ; Sesuai dengan namanya air laut disini tidak berwarna biru seperti layaknya air laut tetapi berwarna hijau. Aktivitas yang dapat dilakukan di Teluk Hijau diantaranya yaitu berenang, memancing, dan menikmati keindahan pasir putih. Di dekat lokasi ini terapat Goa Jepang dan didepan Goa disediakan tempat parkir kendaraan . Di sekitar Teluk Hijau dapat dijumpai pohon Aren. Buahnya bulat beruntai (bergerombol) dan dikenal dengan nama kolang-kaling. Ijuknya biasa dipakai untuk bahan pembuat sapu dan sikat lantai. Pantai Sukamade ; Pantai Sukamade merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di zona pemanfaatan intensif taman nasional. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah pengamatan penyu bertelur, pelepasan tukik, pengamatan burung, pengamatan rafflesia, dan berkemah. Penyu yang biasa mendarat dan bertelur di pantai Sukamade ada 4 jenis dari 6 jenis penyu yang ada di Indonesia, yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Diantara penyu-penyu tersebut yang paling sering mendarat adalah penyu hijau. Fasilitas yang terdapat di lokasi ini antara lain: Pondok Wisata, Camping Ground yang dilengkapi dengan pendopo untuk ruang pertemuan, Shelter, jalan trail wisata, information centre, laboratorium dan pondok kerja. Obyek wisata lain yang ada di pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur pantai Sukamade. Sungainya dapat dipakai untuk berkano sambil melakukan pengamatan burung. Burung-burung tersebut diantaranya burung Roko-Roko, Elang laut, Dara Laut dan masih banyak lagi burung burung yang dapat diamati. Pengamatan burung tersebut biasanya dilakukan sambil menunggu matahari terbenam. Teluk Permisan ; Sukamade-Permisan merupakan jalur traking yang dapat ditempuh dalam waktu 4-5 jam. Berjalan kaki di jalan setapak ini dapat dilakukan sambil menikmati keindahan flora dan fauna yang terdapat disepanjang jalan. Pantai Permisan merupakan tempat istirahat para Pencinta Alam yang melakukan kegiatan Traking/ Lintas Meru Betiri dari Jember (Bandealit) Ke Banyuwangi (Pantai Sukamade). Aktifitas yang dilakukan : berkemah, memancing, dan pengamatan burung. Demplot Agroforestry (7 Ha); Desa Andongrejo dan Curahnongko merupakan desa-desa yang berbatasan dengan kawasan TN Meru Betiri. Di dua desa ini terdapat kelompok TOGA yang mengolah tumbuhan obat menjadi produk jamu tradisional. Pemasaran produk jamu ini sudah merambah ke luar Jember. Di Desa Andongrejo (zona rehabilitasi) terdapat demplot agroforestry seluas 7 Ha dengan tanaman pakem, kedawung, kemiri, trembesi dan lain-lain. Demplot tersebut dibangun oleh kelompok binaan Konsorsium FAHUTAN IPB-LATIN. Habitat Rafflesia ; Di tengah perjalanan dari pintu gerbang Andongrejo ke Bandealit terdapat habitat rafflesia (Rafflesia zolingeriana Kds.), tepatnya di Blok Krecek sekitar 8 km dari Pos Andongrejo. Lokasi ini mudah dicapai karena terletak di tepi jalan. Di lokasi ini pada waktu tertentu dapat dilakukan pengamatan proses mekarnya bunga rafflesia. Umumnya bunga rafflesia mekar sepanjang tahun dengan masa mekar selama 7 hari Jungle track/ Tran Bandealit - Sukamade ; Trans Bandealit-Sukamade merupakan track favorit kelompok pecinta alam untuk menjelajahi hutan hujan tropis dataran rendah. Panjang track kurang lebih 18 km dan biasa di tempuh berjalan kaki selama 3 hari dengan rute Bandealit - meru- permisan dan sukamade. Peluang usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat antara lain : pemandu wisata, kerajinan (souvenir), jasa wisata lainnya, usaha perdagangan, penyewaan sarana wisata bahari, penginapan, camping ground, cafetaria, dan lain-lain. Cara mencapai lokasi Menuju kawasan Taman Nasional Meru Betiri i dapat dicapai melalui 4 jalur jalan darat baik dari Jember maupun dari Banyuwangi yaitu :
Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) terletak di pantai selatan Jawa Timur yaitu masuk dalam dua kabupaten yakni Jember dan ujung timurnya di Banyuwangi dengan luas mencapai 50.000 hektare. Namanya diambil dari gunung tertinggi yang terdapat di dalamnya Gunung (meru) Betiri (1.223 m). Selain dapat melihat lima jenis penyu yang kerap menyambangi pantai ini, di sana juga masih ada harimau Jawa (kabarnya). Selain itu juga bisa disaksikan banteng, macan tutul, kijang, dan berbagai jenis monyet. Dari jenis burung terdapat burung merak, berbagai elang dan rangkong. Selain itu, flora di sini mencakup Rafflesia zollingeriona dan Balanphora fungosa. Pemandangan indah dengan pantai menawan bisa dilakukan di Teluk Hijau. Bagi yang tidak puas dengan petualangan menyaksikan penyu bertelur dapat melakukan kegiatan lain, diantaranya. menjelajah hutan di seputar Bandealit dan Gunung Gendong. Juga bisa panjat tebing dan meniti tali turun tebing di tebing pantai Bandealit.
Kawasan ini dilestarikan dalam bentuk kawasan lindung sejak 1972. Hingga tahun 1979 telur penyu di Sukamade masih diburu oleh para pengumpulnya. Namun, sekarang pengumpulan, pemindahan anakan, dan penangkapan penyu dilarang keras, karena Penyu hijau termasuk satwa yang dilindungi. Menurut laporan penelitian WWF (World Wide Fund for Nature), Penyu hijau yang paling umum bersarang di Sukamade. Dan dari data kadang ada ada beberapa jenis yang absen bertelur selama beberapa tahun, namun kemudian kembali lagi.
Penyu akan menghindar pantai jika saat ia hendak mendarat untuk bertelur terdapat sorotan lampu. Ini sebabnya mengapa ditetapkan jarak yang jauh untuk mendekati pantai Sukamade yaitu dengan cara berjalan kaki. Bagi pemilik mobil jenis sedan, sebaiknya tidak usah melakukan penjelajahan di rimba Meru Betiri hingga Pantai Sukamade, karena setelah masuk pintu pos Meru Betiri, jalan tak lagi beraspal. Bukan lagi jalan makadam, tapi jalan penuh bebatuan runcing. Bahkan, untuk sampai ke Pantai Sukamade, mobil wisatawan akan melewati lima anak sungai yang airnya setinggi lutut orang dewasa, belum lagi kalau musim hujan bisa sampai setinggi mobil jeep.
Medan berat menuju ke lokasi Sukamade bisa dilalaui mobil jeep. Karena penuh petualangan, pemilik jeep sewaan membuka seluruh kap, dan menggantinya dengan atap terpal. Jadilah, wisata ke Teluk Hijau dan Pantai Sukamade sebagai wisata penuh tantangan.
Untuk akses menuju SUKAMADE dapat melalui kota Banyuwangi. Jarak antara Banyuwangi ke Sukamade sekitar 98 kilometer. Atau bisa baca di Cara Pencapaian Lokasi MeruBetiri.
Pantai Pulau Merah
Pulau merah merupakan wisata pantai yang terletak diujung selatan banyuwangi, mempunyai keunikan berupa gunung kecil ditengah pantai yang warna tanah nya merah, karena itu dinamakan pantai pulau merah. di sebelah timur pantai terdapat pegunungan, yang konon kabarnya mempunyai kekayaan alam yang tersembunyi. ke sebelah selatan pulau kita dapat menikmati indahnya sunset di sore hari. +- 50 meter ke barat terdapat pelabuhan pelelangan ikan yang cukup besar. pada tahun 1996 pernah terjadi bencana alam yang sangat besar yaitu Tsunami, banyak warga pantai pulau merah yang menjadi korban karenanya. namun sekarang keindahan pantai pulau merah kembali pulih dengan ciri kasnya yang mungkin satu-satunya di banyuwangi. jika anda penasaran silahkan datang dan menikmati indahnya pantai pulau merah bersama keluarga, teman atau pacar kamu...
Selasa, 16 Februari 2010
Bandealit
Cocok untuk yang suka berpetualang
Sendang Biru
Pantai ini terletak 30 km di bagian selatan kota malang tepatnya berada di selatan Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pantai Sendang Biru merupakan obyek wisata yang berpotensi sebagai wisata alam karena memiliki pemandangan alam yang indah untuk dinikmati, sehingga pengunjung yang datang bisa menikmati panorama alam dan laut yang indah baik dengan menggunakan perahu atau tidak menggunakan perahu
Puger
Tanjung Papuma
Papuma berada di jalur Bromo, Ijen, dan Bali. Pantai pasir putih ini terletak kurang lebih 37 km ke arah selatan dari Kota Jember, atau kurang lebih 235 km dari Kota Surabaya. Pantai dengan luas 25 hektare ini menyuguhkan banyak kelebihan. Sebut saja hamparan pasir putih dengan tanjung melingkar sepanjang 1,5 km, barisan bukit hijau dengan pepohonan yang rimbun mengelilingi pantai. Ditambah lagi, pengunjung yang datang bisa sekalian melihat-lihat satwa liar yang ada di hutan
Jumat, 05 Februari 2010
Kamis, 04 Februari 2010
Rabu, 03 Februari 2010
About Bedugul
If we type "bedugul" in Google, almost certain will lead to travel pages describing the small town called Bedugul on the northern part of Bali island, famous for its beautiful and charming temple, the Pura Ulun Danu Bratan (or Beratan, to some people). It is a mountain area, and Danu which means lake, is actually a big crater.
Pura means temple. The temple of Ulun Danu, on Lake Bratan, built in 1633 by the King of Mengwi, is identified as the `mother` temple of all the subak system (read below this section about subak) on the island and some subak associations make regular pilgrimages to this sanctuary immediately prior to irrigating their rice fields. There are also countless small, roofless shrines (bedugul), which are commonly found in cultivated areas, typically beside a dam or weir.
To put it simple, bedugul is a (small) shrine on rice fields (sawah), within a subak system. It could be said that there are many beduguls in Bali, but only one town named Bedugul, about 1 to 2 hours drive up north from Denpasar, on the way to Singaraja.http://aboutbedugul.blogspot.com/
Bromo
Bormo Caldera is the youngest caldera from well-known Tengger Caldera a volcanic massif extending from Semeru volcano with 16 km width. The massive Tengger volcanic complex dates back to about 820,000 years ago and consists of five overlapping stratovolcanoes, each truncated by a caldera. The volcano has summit elevation 2329 meter, latitude: 7.942°S and Longitude: 112.95°E 112°57'0"E last eruption was on 2004
An overlapping cluster of post-caldera cones was constructed on the floor of the Sandsea caldera within the past several thousand years. The youngest of these is Bromo, one of Java's most active and most frequently visited volcanoes. Bromo is the most favourite and most visited by the tourists.
Source: http://www.antor.org/indonesia/bromo-and-ijen.html
About Borobudur
There is no written record of who built Borobudur or why it was built. It was likely founded as a religious site in the 8th century at the peak of the Sailendra dynasty in central Java. The construction is thought to have taken a period of 75 years and completed in about 825 AD.
The confusion between Hindu and Buddhist dynasties and rulers in Java during this is a little baffling for visitors. Many Hindu and Buddhist monuments were constructed in the central Java region at this time. For example Borobudur and the nearby Hindu Prambanan temple compound were more or less contemporaneous. This, together with many records of royal marriages between Hindu and Buddhist nobles, has led academics to believe that there was little serious conflict concerning religion in central Java at this time. Such an assumption certainly helps the visitor understand the confusing archaeology of the region.
Borobudur lay abandoned and hidden for centuries under layers of volcanic ash and thick jungle growth. Nobody knows for sure why it was abandoned although the popular theory is that the local population just became disinterested when there were mass conversions to Islam in the 15th century. It was never forgotten entirely though with folklore ensuring that stories of the great monument lived on.
Source: http://wikitravel.org/en/Borobudur