Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak. Termasuk Pemerintah Daerah sendiri yang belum pernah merasa adanya laporan tentang ditemukannya harta terpendam tersebut. Harta tersebut sebenarnya ditemukan oleh warga masyarakat sendiri dengan dibantu pihak-pihak dari luar wilayah, Kabupaten Gunung Kidul, bahkan juga orang-orang dari luar negeri. Bahkan sebenarnya harta tersebut sudah dimanfaatkan dengan sebesar-besarnya untuk masyarakat ,ini bukan cuma kata peneliti tapi masyrakatnya sendiri yang mengakui saya tanya langsung. Tidak lain adalah "emas putih", yang berupa aliran sungai bawah tanah (s.b.t), yang mengalir di gua-gua di Kabupaten Gunung Kidul. Jumlah aliran tersebut tidak terbayangkan sebelumnya, paling tidak sampai tahun 1982, dengan datangnya ahli hidrogeologi dan speleologi dari Inggris atas undangan Departemen Pekerjaan Umum saat itu. Harta terpendam lainnya adalah berupa keindahan ornamen gua, fosfat, dan mineral kalsit. Dan yang saat ini banyak diincar adalah sarang burung walet.